™™

Tuesday, June 3, 2014

0 Sejarah Imperialisme

Kata "imperialisme" berasal dari kata "imperator" yang artinya memerintah. Kata lain yang berhubungan dengan kata imperialisme yakni "imperium" yang dapat diartikan sebagai sebuah kerajaan besar dengan memiliki daerah jajahan yang amat luas.

Pengertian Imperialisme:
1. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, Imperialisme adalah  sebuah [kebijakan] di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang.

2. Menurut Lenin, Imperialisme sebagai sebuah sistem ekonomi-politik. Pemahaman ini, menurut Lenin, adalah pemahaman dasar bagi sebuah upaya untuk memahami imperialisme secara keseluruhan. Imperialisme merupakan sebuah sistem ekonomi-politik, artinya ia adalah sebuah proses ekonomi yang memiliki perwujudan dalam keputusan-keputusan politik.

Latar Belakang terjadinya imperialisme di dunia:

1. Di Bidang Ilmu Pengetahuan

Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ditandai dengan munculnya teori Heliosentris (tata surya) oleh Nicolaus Copernicus, seorang ahli ilmu pasti dan astronomi dari Polandia. Ajaran Copernicus yang muncul pada tahun 1543 menjelaskan bahwa matahari sebagai pusat dari seluruh benda-benda antariksa dan ia menyatakan pula bahwa bentuk bumi adalah bulat seperti bola. Pernyataan Copernicus ini sesungguhnya pernah muncul jauh sebelumnya, yakni bersumber dari pengalaman Marco Polo yang melakukan perjalanan dari Venesia (Italia) melalui jalur darat ke negeri Cina antara tahun 1271 - 1292 hingga kembali ke tempat asalnya.

2. Di Bidang Teknologi

Selain di bidang ilmu pengetahuan, Nicolaus Copernicus juga mampu mengembangkan teknologi dengan cara membuat kompas yang dapat digunakan untuk menunjukkan arah dalam pelayaran. Pada tahun 1610, muncul ilmuwan baru dari Italia bernama Galileo yang mendukung dan memperjelas pokok-pokok ajaran Heliosentris dari Copernicus. Pada saat itu, Galileo telah mampu mengembangkan teknologi dengan cara membuat teropong jauh (teleskop).

3. Di Bidang Sosial Ekonomi

Pada tahun 1453, bangsa Turki Usmani berhasil merebut wilayah Konstantinopel (terutama Bandar Bizantium yang biasa digunakan sebagai bandar penghubung perdagangan antara Asia dan Eropa). Peristiwa itu mengakibatkan terputusnya jalur perdagangan antara Asia dan Eropa sehingga para pedagang sulit untuk mendapatkan rempah-rempah. Kondisi sosial ekonomi para pedagang Eropa menurun akibat krisis lalu lintas perdagangan ini, dan memaksa mereka untuk mencari jalan lain dalam menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan membelinya secara langsung dengan cara berlayar menjelajahi samudera.

Perjalanan Marco Polo dari Venesia (Italia) ke negeri Cina dan ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bentuk bumi bulat seperti bola, telah mampu mempengaruhi dan mendorong pelaut-pelaut Eropa lain seperti bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Perancis untuk berlayar mengarungi samudera ke segala penjuru dunia hingga dapat menemukan daerah-daerah baru yang kemudian dikuasai sebagai daerah jajahannya.

Imperialisme terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism)
- Imperilasime kuno terjadi sebelum revolusi industri dunia
- Tujuannya adalah adanya dorongan untuk kepentingan mencari tanah jajahan karena keinginan mencapai kejayaan (glory), memiliki kekayaan (gold), menyebarkan agama (gospel).

Negara-negara yang menganut sistem imperialisme kuno adalah:
- Portugis
- Spanyol
- Romawi

2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism)
- Imperialisme modern terjadi setelah revolusi industri dunia. Inggris adalah negara pelopor terjadinya imperialisme modern kemudian menyebar ke negara-negara di benua Eropa lainnya seperti Perancis, Belanda, Jerman, dan Italia. Kemajuan industri yang signifikan berdampak kepada masalah pemenuhan kebutuhan bahan mentah dan pasar yang luas. Untuk mengatasi masalah tersebut, negara-negara penjajah mencari tanah jajahan untuk kepentingan ekonomi dan memenuhi kebutuhan industri yaitu sebagai tempat pengambilan bahan mentah dan pasaran hasil industrinya, sehingga ekonomi merupakan inti dari imperialisme modern.

- Tujuannya adalah adanya dorongan kepentingan ekonomi, keinginan negara penjajah mengembangkan perekonomiannya dan untuk memenuhi kebutuhan industri dimana negara jajahan sebagai sumber penghasil bahan mentah dan tempat pemasaran hasil industri.


Negara-negara yang menganut sistem Imperialisme modern adalah:

- Inggris
- Perancis
- Belanda
- Jerman
- Italia

Banyak hal yang tejadi akibat adanya imperialisme kuno, diantaranya:


1. Berkembangnya penanaman modal di daerah jajahan oleh kaum partikelir/swasta.
2. Perdagangan dunia semakin meluas.

3. Negara jajahan semakin miskin.
4. Perekonomian rakyat jajahan mengalami kekurangan karena rakyat dibebankan berbagai macam kewajiban tanpa memiliki hak apapun.
5. Kebudayaan penduduk asli digeser dan dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa Eropa.


Sumber-sumber penulisan blog ini:

http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-imperialisme-apa-itu.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Imperialisme

http://kolom-apasihitu.blogspot.com/2013/05/pengertian-imperialisme-merkantilisme.html

http://www.tuanguru.com/2012/06/imperialisme-kuno-dan-modern.html

http://buihkata.blogspot.com/2012/10/latar-belakang-kolonialisme-dan.html

http://gioakram13.blogspot.com/2013/04/pengertian-imperialisme.html

0 komentar: