PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU
PENGERTIAN SIKAP
Sikap adalah perilaku seseorang atau
dapat diartikan sebagai penampilan dari tingkahlaku seseorang yang cenderung ke
arah penilaian dari masyarakat berdasarkan norma yangberlaku di masyarakat
tersebut.
Gagne (1974) mengatakan bahwa sikap
merupakan suatu keadaan internal (internalstate) yang mempengaruhi pilihan
tidakan individu terhadap beberapa obyek, pribadi, danperistiwa. Masih banyak
lagi definisi sikap yang lain, sebenarnya agak berlainan, akan tetapikeragaman
pengertian tersebut disebabkan oleh sudut pandang dari penulis
yang berbeda.Namun demikian, jika dicermati hampir semua batasan
sikap memiliki kesamaan padang,bahwa sikap merupakan suatu keadaan internal
atau keadaan yang masih ada dalam darimanusia. Keadaan internal tersebut berupa
keyakinan yang diperoleh dari proses akomodasidan asimilasi pengetahuan yang
mereka dapatkan, sebagaimana pendapat Piaget’s tentangproses perkembangan
kognitif manusia (Wadworth, 1971).
Secord and Bacman (1964) membagi sikap
menjadi tiga komponen yaitu :
1. Komponen
kognitif, adalah komponen yang terdiri dari pengetahuan
Pengetahuan inilah yang akan membentuk
keyakinan dan pendapat tertentu tentang objek sikap.
2. Komponen
afektif, adalah komponen yang berhubungannya dengan perasaan senangatau tidak
senang, sehingga bersifat evaluatif. Komponen ini erat hubungannyadengan sistem
nilai yang dianut pemilik sikap.
3. Komponen
konatif, adalah komponen sikap yang berupa kesiapan seseorang
untuk berperilaku yang berhubungan dengan objek sikap.
PENGERTIAN PERILAKU
Perilaku adalah respon individu atau
kelompok terhadap lingkungan. Dalam fisiologi,perilaku manusia merupakan bagian
penting dari perubahan fisik yang menitikberatkan padasifat dan karakteristik
yang khas dari organ-organ atau sel-sel yang ada dalam tubuh. Dalamkacamata
ilmu sosial, perilaku atau perbuatan manusia merupakan manifestasi terhadap
pola-pola hubungan, dinamika, perubahan dan interaksi yang menitikberatkan pada
masyarakat dan kelompok sosial sebagai satu kesatuan, serta melihat individu
sebagai bagian darikelompok masyarakat (keluarga, kelompok sosial, kerabat,
klien, suku, ras, bangsa). Diantara dua kelompok ilmu pengetahuan ini berdiri
psikologi, yang membidangi individudengan segala bentuk aktivitasnya,
perbuatan, perilaku dan kerja selama hidupnya. Kerangkaanalisis fisiologi
memberikan penjelasan mengenai macam-macam tingkah laku lahiriah,yang
sifatnya jasmani. Sedangkan manusia merupakan
satu totalitas jasmani-rohani.Psikologi mempelajari bentuk tingkah
laku (perbuatan, aktivitas) Individu dalam relasinyadengan lingkungannya.
PENGARUH SIKAP DAN PRILAKU KONSUMEN
Pengetahuan tentang perilaku pembelian
konsumen sangat penting dalam praktek pemasaran. Keputusan pemasaran yang
sukses oleh organisasi bisnis memerlukan pemahaman tentang perilaku pembelian
konsumen. Keputusan di bidang pemasaran dimulai dengan menganalisa perilaku
pembelian dalam situasi yang tepat, sehingga dapat mempengaruhi kesediaan
konsumen untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan.
Dewasa ini, perilaku pembelian semakin
komplek yang mana seringkali konsumen membeli produk tidak sebagai rutinitas
melainkan sebagai pembelian berdasarkan situasi yang diinginkan. Dalam hal ini,
faktor situasi mempengaruhi pembelian konsumen terhadap kategori produk
tertentu. Maka tidak mengherankan, jika kini perkembangan retail store berusaha
untuk menarik minat beli konsumen.
Perusahaan berusaha menarik minat beli
konsumen dengan mendesain atmosfer toko sehingga dapat merangsang perilaku
pembelian, khususnya yang mengarah pada situasi unpurchase, yaitu situasi
pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya oleh konsumen.
Pengaruh situasi merupakan kondisi
sementara atau setting yang terjadi dalam lingkungan pada waktu dan tempat
tertentu (Assael, 1998). Pemasar dalam mengembangkan strateginya harus berusaha
memahami asal usul faktor situasi yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Beberapa tipe situasi yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen yaitu:
situasi konsumsi, situasi pembelian, dan situasi komunikasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Belk (1974) mengatakan bahwa faktor situasi mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen terhadap kategori produk tertentu. Situasi merupakan
perbandingan mengenai waktu dan tempat yang dilengkapi oleh satu atau lebih banyak
orang dalam mengidentifikasi situasi terhadap kepentingan potensial.
Berdasarkan penelitian lain mengenai
faktor situasi dalam mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian-penelitian mengenai faktor situasional telah
banyak dilakukan dan membuktikkan bahwa peranan situasional dalam pengambilian
keputusan sangat berguna bagi pemasar untuk menjadi dasar dalam pengembangan
strategi bisnis.
PERILAKU KONSUMEN DAN KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN
Perilaku konsumen merupakan aspek
penting dalam mengelola strategi pemasaran khususnnya retail store. Perilaku
konsumen merupakan proses keputusan dan aktivitas fisik individu yang digunakan
ketika mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan atau menentukkan barang dan jasa
(Loudon & Bitta, 1993). Individu adalah konsumen, secara umum merupakan
seseorang yang mengidentifikasikan kebutuhan atau keinginannya, membuat
keputusan pembelian dan kemudian menentukan produk selama proses mengkonsumsi
(Solomon, 2002). Proses mengkonsumsi suatu produk atau jasa sangat penting bagi
seorang pemasar dalam mengembangkan usahanya demi kelangsungan hidup
perusahaan.
Pemasar pada umumnya menginginkan
pelanggan yang diciptakannya dapat dipertahankan (Dharmmesta, 1999). Salah satu
proses yang perlu diperhatikan pemasar dalam menciptakan dan mempertahankan
konsumen adalah proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Salomon (2002)
menjelaskan mengenai tahapan konsumen dalam mengkonsumsi produk yang mana dapat
dibagai menjadi dua perspektif yaitu konsumen dan perusahaan.
Menurut perspektif konsumen, dalam
mengkonsumsi produk dapat terlihat dari tahapan yang melatarbelakangi proses
tersebut yaitu: pertama, pada tahap sebelum pembelian merupakan tahap konsumen
memutuskan apakah mereka membutuhkan produk atau sumber informasi yang terbaik
untuk mempelajari mengenai alternatif pilihan. Kedua, pada tahap pembelian
merupakan tahap konsumen merasa senang atau tidak dalam pengalamannya membeli
produk. Ketiga, pada tahap setelah pembelian merupakan tahap konsumen merasa puas
ketika produk memberikan kesenangan atau membentuk fungsi yang diinginkan, dan
kemudian bagaimana produk pada akhirnya menentukan lingkungan apa terjadi dari
tindakannya.
Perbedaan mengenai tahap perilaku
mengkonsumsi konsumen akan menyebabkan pemasar mengembangkan strateginya dalam
setiap tahapan tersebut. Oleh karena itu, perspektif pemasar mengenai tahapan
tersebut meliputi: pertama, pada tahap sebelum pembelian merupakan tahap
pemasar melihat bagaimana sikap konsumen terhadap produk yang dibentuk atau
dirubah, petunjuk apa yang diperlukan konsumen untuk menunjukkan produk
tersebut lebih unggul dari pesaing. Kedua, pada tahap pembelian merupakan tahap
pemasar melihat bagaimana faktor-faktor situasi mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Ketiga, pada tahap setelah pembelian merupakan tahap
pemasar menentukkan apakah konsumen dipuaskan dengan produk, apakah mereka akan
membeli kembali serta apakah konsumen akan memberikan rekomendasi kepada orang
lain mengenai pengalamannya menggunakan produk dan mempengaruhi keputusan
pembelian mereka.
MODEL PERILAKU KONSUMEN
Dalam mengembangkan strategi pemasaran,
organisasi bisnis perlu mendasarkan keputusannya pada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen. Pengambilan keputusan konsumen merupakan proses
penerimaan dan pengevaluasian informasi merek, mempertimbangkan bagaimana
alternatif merek dapat mempertemukan kebutuhan konsumen, dan memutuskan
berdasarkan merek tersebut (Assael, 1998). Model perilaku konsumen dapat
menjadi pedoman bagi akademik dalam mengembangkan penelitian mengenai perilaku
konsumen. Selain itu, model ini bermanfaat bagi para praktisi dalam
mengembangkan strategi dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen.
Dari model perilaku konsumen, secara sederhana
dapat digambarkan bahwa tiga kemungkinan yang mempengaruhi perilaku pembelian
konsumen yaitu: konsumen, pengaruh lingkungan dan strategi pemasaran. Pertama,
konsumen secara individual digambarkan dengan kebutuhan, persepsi terhadap
karakteristik mereka, dan sikap yang mengarah pada alternatif dapat
mempengaruhi pilihan merek. Selain itu, karakteristik demografi, gaya hidup,
kepribadian juga dapat mempengaruhi pilihan terhadap merek. Kedua, Lingkungan
yang diwakili oleh budaya (norma dan nilai sosial), sub budaya (bagian dari
soasi dengan perbedaan norma dan nilai dalam hal tertentu), dan kelompok tatap
muka (anggota keluarga, teman, kelompok acuan). Selain itu, organisasi pemasar
juga merupakan bagian dari lingkungan yang menyediakan penawaran sehingga dapat
memuaskan kebutuhan konsumen khususnya dalam bentuk strategi pemasaran.
Setelah mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku pembelian, maka konsumen membuat keputusan pembelian.
Pengevaluasian sesudah pembelian merupakan umpan balik pada konsumen secara
individu. Selama pengevaluasian ini, konsumen akan belajar dari pengalamannya
serta perubahan pola konsumsi mereka akan terjadi dari informasi yang
diperoleh, pengevaluasian merek, dan penseleksian merek tertentu.
Pengalaman mengkonsumsi akan secara
langsung mempengaruhi apakah konsumen akan membeli kembali merek yang sama.
Garis umpan balik yang terlihat dalam gambar dapat terjadi juga pada
lingkungan. Konsumen akan mengkomunikasikan pembelian dari pengalaman
mengkonsumsi mereka kepada teman dan keluarga. Dalam hal ini pemasar akan
mencari informasi dari konsumen potensial dan menarik tanggapan mereka melalui
data pangsa pasar dan data penjualan. Oleh karena itu, penelitian di bidang
pemasaran sangat diperlukan dalam menentukan reaksi konsumen, dengan maksud
untuk meramalkan pembelian mendatang pada merek atau kategori produk tertentu.
Informasi yang diperoleh dari konsumen akan digunakan oleh pemasar dalam
memformulasikan kembali strategi pemasaran, sehingga dapat mempertemukan
kembali kebutuhan konsumen dengan lebIh baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://sheilynurfajriah.blogspot.co.id/2013/01/sikap-dan-perilaku-konsumen.html
0 komentar:
Post a Comment