Beberapa pengertian segmentasi pasar:
1.
Segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran yang berbeda (Wikipedia)
2.
Menurut
Gitosudarmo, Segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar, dari
pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat
yang homogeny
3. Menurut Armstrong, Segmentasi pasar adalah membagi
sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin
menghendaki pemasaran atau produk yang terpisah
Syarat-syarat pengelompokkan
pasar sebagai berikut:
1.
Measurability,
yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat
didekati.
2.
Accessibility,
yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan
(mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3.
Substantiability,
yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat
dipertimbangkan program-program pemasarannya.
4.
Substantiability,
yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat
dipertimbangkan program-program pemasarannya.
Usaha-usaha penentuan
segmentasi pasar harus disertai dengan:
1.
Tersedianya
informasi tentang karakteristik konsumen yang mudah diukur.
2.
Tingkat
efektifitas pemusatan usaha pemasaran pada segmen pasar yang dipilih.
3.
Tingkat
keuntungan dan luas sempitnya segmen pasar.
Dikarenakan sangat luasnya
pasar, berikut ini merupakan segmen-segmen dari pasar:
1. Segmentasi
pasar konsumen
Yaitu
membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer
characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen
konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2.
Segmentasi
pasar bisnis
Yaitu
membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer
responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.
3.
Segmentasi
pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)
Ø
Dapat
diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen
Ø
Besar
segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
Ø
Dapat
dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
Ø
Dapat
dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi
tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran
Ø Dapat diambil tindakan
(actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani
segmen tersebut.
Manfaat dan Kelemahan
Segmentasi
Banyaknya
perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel
tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat
dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan
dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter,
1991).
Manfaat
yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1.
Perusahaan
akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2.
Dapat
mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3.
Dapat
menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat
mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5.
Dapat
digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan
manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1. Dapat
membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2.
Dapat
digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3.
Dapat
digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4.
Dapat
digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi
memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah
resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi
itu sendiri, antara lain:
1.
Biaya
produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2.
Biaya
penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
3.
Biaya
promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan
diskon.
4.
Kemungkinan
akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan
mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama
produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Hal-hal Yang Perlu
Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha
yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam
beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian
memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan,
nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Dalam hubungan
ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai
berikut:
1.
Segmentasi
Geografi
Segmentasi
ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara,
propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi
ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus
dipasarkan.
2.
Segmentasi
Demografi
Segmentasi
ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan.
Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis
kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak,
remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga
dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat
pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan,
pengalaman, agama dan keturunan. Misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan
sebagainya.
3.
Segmentasi
Psikografi
Pada
segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a.
Status
sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan
menengah, golongan rendah.
b.
Gaya
hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c.
Kepribadian,
misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
d.
Segmentasi
Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku
mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau
reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel
tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat
diukur menggunakan indikator sebagai berikut:
1)
Manfaat
yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi
yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka
cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang
dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan
merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan
segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan,
karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari
manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
2)
Status
Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan
menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna
pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan
pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
3)
Tingkat
Pemakaian
Pasar dapat juga
disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah
pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi
menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk
dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian
lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
4)
Status
Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga
disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap
merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka
selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua
merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang
membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun.
Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun
yang diobral.
Segmentasi
pasar merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi
pemasaran tiga tahap yaitu:
1.
Membagi
pasar ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
2.
Memilih
satu segmen atau lebih yang dijadikan target. Pemasar harus mengambil keputusan
atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu produk, harga, saluran, dan/atau
daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang berbeda.
3.
Menentukan
product positioning (posisi produk)
sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap segmen yang dibidik sebagai
produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran bersaing
lainnya.
ANALISIS
DEMOGRAFI
Pada
suatu pemasaran produk, analisis demografi harus dilakukan. Hal tersebut
berguna untuk mengetahui trend demografis produk yang dipasarkan. Data dalam
demografi pemasaran dapat terdiri dari usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan,
pendapatan, mobilitas, kepemilikan rumah, lokasi, status, pekerjaan, dan
tingkat pendidikan. Jika demografi konsumen telah di lakukan, maka hal
selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis demografi agar
demografi yang telah dilakukan dapat kita ketahui hasilnya setelah kita
melakukan analisis atas demografi yang telah kita buat.
Ilmu demografi terbagi menjadi
dua, yaitu :
Adolphe Landry (1945) menyarankan
dibedakan antara istilah demografi murni dan studi kependudukan.
a.
Demografi
murni (pure demography).
Demografi
formal yang menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung indikator indikator
kependudukan. Studi atau analisis kependudukan yang lebih luas.
b.
Studi
mengenai hubungan antara faktor-faktor perubahan penduduk dan faktor-faktor
pembangunan. Studi yang berusaha memberi penjelasan tentang sebab akibat
perubahan variabel demografi.
Manfaat analisis demografi
Beberapa manfaat dari analisis
demografi, yaitu:
1.
Mempelajari
kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2.
Menjelaskan
pertumbuhan penduduk pada masa lampau, kecenderungannya, dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3.
Mengembangkan
hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek
organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan lain-lain.
4.
Pemperkirakan
pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Sumber data demografi.
Sumber
data demografi yang pokok adalah Registrasi Penduduk, Sensus Penduduk, dan
Penelitian (Survey). Ada juga sumber yang lainnya, misal: catatan-catatan dan
dokumen-dokumen dari instansi pemerintah.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.academia.edu/9950710/II_SEGMENTASI_PASAR_and_ANALISIS_DEMOGRAFI
http://adindadira.blogspot.com/2013/10/analisis-demografi.html
http://pengetahuantentangsegmentasipasar.blogspot.com/
http://pengetahuantentangsegmentasipasar.blogspot.com/
0 komentar:
Post a Comment