™™

Friday, November 23, 2012

0 MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP



Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberikan akal dan pikiran, serta hati.secara psikologi karakter manusia terbentuk dari tiga unsur, yaitu pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu.ketiganya ini harus barjalan dengan seimbang dan saling mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan karakter yang baik pada manusia tersebut.
        Pandangan hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing.
               Pandangan hidup dibagi menjadi 3 yaitu:
1.     Pandangan hidup yang berasal dari agama,
2.     Pandangan hidup yang berupa ideologi, dan
3.     Pandangan hidup hasil renungan.
          Pandangan hidup terdiri dari 4 unsur antara lain :

1.        Cita – Cita yang diinginkan dapat diraih dengan usaha dan perjuangan,
2.        Berbuat baik dalam segala hal dapat membuat seseorang merasa bahagia, damai, dan tentram,
3.        Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan
4.         Keyakinan dan kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam hidup manusia.

Dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1.     Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.     Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3.     Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
4.     Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
5.     Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.

6.     Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.

0 MANUSIA DAN KEADILAN



Manusia dalam aktifitas kehidupannya sudah pasti pernah mengalami perlakuan yang tidak adil. Jarang sekali kita mengalami perlakuan yg adil dari setiap aktivitas yang kita lakukan. Dimana setiap diri manusia pasti terdapat suatu dorongan atau keinginan untuk berbuat jujur namun terkadang untuk melakukan kejujuran itu sangatlah sulit dan banyak kendala nya yang harus di hadapi, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.
Menurut saya, keadilan adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban yang dimiliki setiap manusia.
Menurut Para Ahli :
  • Keadilan Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan Manusia.
  • Keadilan Menurut Plato diproyeksikan pada diri Manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
  • Keadilan Menurut Socrates, Keadilan tercipta Bila mana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, sebab pemerintah pemimpin pokok yang menentukan dinamika Masyarakat.
Adapun macam-macam keadilan sebagai berikut :
1.     Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya.Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (the man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat.
Dan Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.
2.     Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
3.     Kadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
4.     Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Sikap jujur itu perlu di pelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti.

Pada hakekatnya jujur atau kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

Thursday, November 1, 2012

0 MANUSIA dan PENDERITAAN



Penderitaan berasal dari kata derita. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, derita mempunya arti sesuatu yang menyusahkan yang ditanggung hati. Menurut saya penderitaan itu suatu keadaan yang sangat tidak mengenakkan dan yang harus ditanggung. Penderitaan tidak mungkin terjadi dengan sendirinya, tetapi penderitaan itu sendiri dirasakan karena perbuatan manusia itu sendiri.


Banyak yang temasuk kategori penderitaan, diantaranya kelaparan, sakit hati karena difitnah, kesedihan yang amat mendalam, putus asa, penyeselan karena sesuatu yang seharusnya kita kerjakan tidak kita kerjakan atau penyesalan akibat dari perbuatan yang dilakukan.


Setiap manusia tidak mengatakan bahwa penderitaanya dengan penderitaan orang lain itu sama, sehingga penderitaan itu bersifat universal, dapat menimpa siapapun tanpa memandang laki-laki atau perempuan, tua atau muda, kaya atau miskin. Penderitaanpun dapat muncul seketika tanpa orang sadari.


            Dua akibat dari penderitaan, diantaranya:

1.      1. Bunuh diri

Banyak orang dimuka bumi ini yang mati sia-sia akibat bunuh diri yang dikarenakan mereka tidak tahan lagi menjalani hidup. Mereka mengira dengan mengakhiri hidup, mereka akan tenang. Justru mereka salah, mereka akan lebih mendapatkan siksaan atau penderitaan yang tidak dapat ditolak, yaitu penderitaan di neraka.


2.      2. Stress 

Apakah kita pernah melihat “orang gila” di jalan-jalan? Itu adalah contoh orang yang stress berkepanjangan. Mereka selalu memikirkan penderitaan mereka, dan tidak dapat memecahkan masalah mengapa penderitaan itu tidak berakhir.


Jadi, penderitaan adalah realita kehidupan semua manusia di bumi yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Ada waktunya orang itu merasa bahagia dan juga ada waktunya orang itu merasakan penderitaan, baik penderitaan yang ringan maupun penderitaan yang berat sekalipun.



Setiap orang yang sedang mengalami penderitaan sebenarnya orang itu tidak harus berputus asa. Karena penderitaan itu adalah sebuah proses dari Tuhan agar setiap umat-Nya berpengharapan hanya kepada Dia saja dan penderitaan dapat dijadikan sebuah alat untuk bankit dari keterpurukan untuk mendapatkan kebahagian yang didapat di masa lampau ataupun di masa yang akan dating.




Sumber:

0 MANUSIA DAN KEINDAHAN



Manusia adalah makhluk yang amat sempurna yang diciptakan oleh Tuhan, oleh karena itu manusia sangat memperhatikan keadaan dirinya sendiri, baik memperhatikan tubuhnya, pakaiannya, dan sebagainya. Mengapa demikian, karena manusia memiliki respect akan keindahan.
            Manusia dan keindahan sering dikait-kaitkan oleh banyak orang karena menurut ilmu seni filsafat, manusia memiliki arti makhluk pemuja keindahan. Oleh panca indera manusia itu sendiri manusia dapat melihat keindahan, menikmatinya, dan manusia tidak akan mau berpisah dengan keindahan itu sendiri dalam waktu yang singkat.
            Di zaman modern ini, orang-orang sulit sekali mencari keindahan, karena mereka sudah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, apalagi dengan penebangan hutan yang semakin  marak, jantung kota semakin tidak terlihat, pembangunan gedung-gedung yang tidak memenuhi syarat tata ruang kota yang baik. Untuk itu, manusia sangat senang sekali jika mereka berlibur dan tidak segan-segan untuk merogoh saku yang amat dalam untuk memenuhi hasrat melihat keindahan.
            Dari zaman dulu manusia selalu memperindah dirinya sendiri, memperindah rumah yang mereka tinggali, dan untuk raja-raja, mereka memperindah istananya masing-masing agar terlihat tampak megah. Apalagi di zaman yang terbilang sudah amat modern seperti sekarang ini, bukan hanya diri sendiri dan rumah sendiri, manusia memperindah segala yang mereka miliki, seperti kendaraan, pakaian, dan sebagainya agar semua yang melihat dapat terpesona, kagum, dan senang.
            Keindahan bukan hanya dari memperindah diri sendiri, memperindah rumah, dan yang disebut diatas, tetapi keindahan dapat diciptakan manusia dengan cara memainkan berbagai alat music yang menghasilkan bunyi yang harmonis, bernyanyi, melukis, manusia berbuat demikian bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk orang lain, agar mereka hidup berdampingan dan hidup rukun untuk hidup yang indah.



Sumber: